Jembatan Siti Nurbaya Saksi kisah Romeo dan Juliet dari Padang
|Keistimewaan obyek wisata Jembatan Siti Nurbaya adalah lokasi wisata yang namanya diambil dari tokoh utama wanita karya sastrawan Sumatera Barat Marah Roesli.
Apakah kisah Siti Nurbaya yang tidak dapat bersatu dengan Syamsul Bahri kekasihnya merupakan kisah nyata yang akhirnya dibukukan? Tidak ada yang dapat menjawabnya secara pasti selain penulis karya ini sendiri, tetapi pada masanya roman ini begitu fenomenal karena mengangkat tentang adat-istiadat tradisional masyarakat Sumatera Selatan sekaligus mengkritik perjodohan yang harus menganut tata aturan yang telah ditetapkan oleh para leluhur. Yang jelas pemerintah membangun jembatan yang menghubungkan Gunung Padang dan kota Padang kemudian menamainya sesuai judul roman yang legendaris itu, yaitu Jembatan Siti Nurbaya, sebagai bentuk penghargaan kepada penulisnya.
Wisata Jembatan Siti Nurbaya
Waktu yang paling cocok untuk mengunjungi lokasi wisata ini adalah pada waktu menjelang matahari terbenam, karena Anda dapat menyaksikan keindahan pemandangan matahari terbenam dari jembatan tersebut. Setelah itu area di sekitar jembatan akan dipenuhi oleh para penjual makanan yang menawarkan kuliner khasPadang dengan harga yang cukup bersahabat. Di sini Anda dapat mencicipi sate Padang, soto Padang, pisang bakar,jagung bakar dan berbagai minuman khas sesuai selera.
Setelah puas mengisi perut dengan aneka kuliner khas tersebut, kita dapat menikmati keindahan lereng gunung Padang yang penuh kerlap-kerlip lampu dari pemukiman penduduk di sekitar gunung yang semakin padat setelah Jembatan Siti Nurbaya ini dibangun. Begitu pula dengan permukaan air sungai Batang Arau di bawah jembatan yang terlihat berkilauan karena memantulkan cahaya lampu aneka warna.
Makam Siti Nurbaya
Jika ingin melakukan napak tilas yang lebih jauh tentang cerita Siti Nurbaya, Anda dapat mengunjungi makam Siti Nurbaya yang berada di lereng Gunung Padang. Dengan berkendara, Anda harus melintasi jembatan hingga ke kaki gunung Padang dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki meniti anak tangga hingga tiba di makam. Perjalanan tidak terlalu menyulitkan karena anak tangga untuk menuju ke lokasi telah dibangun dengan baik dan mengutamakan keamanan para wisatawan. Bukit tempat disemayamkannya jasad Siti Nurbaya ini memiliki nama yang sama dengan Jembatan Siti Nurbaya, yaitu bukit Siti Nurbaya