4 Hal Ini Akan Membuat Anda Bersyukur Merayakan Lebaran di Jakarta
|Lebaran bisa dibilang sebagai masa migrasi karena jutaan pemudik akan meninggalkan Jakarta dan pulang ke kampung halamannya. Mudik menjadi ritual wajib bagi perantau yang telah menghabiskan waktunya lama di ibu kota. Lebaran jadi momen berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman, tapi bagaimana dengan yang tak melakukan mudik pada Lebaran kali ini?
Entah karena Anda warga asli Jakarta atau memang berhalangan mudik ke kampung halaman, ada hal-hal menyenangkan dari ibu kota yang hanya bisa Anda alami pada masa Lebaran.
Berikut empat hal yang bisa membuat Anda bersyukur karena telah memutuskan berlebaran di Jakarta:
1. Kapan lagi jalanan Jakarta bebas macet dan lengang?
Kemacetan parah yang terjadi di Jakarta sudah bukan rahasia lagi. Setiap harinya, terutama saat jam berangkat dan pulang kantor, jalanan di kota ini berubah menjadi ‘hutan kendaraan’ yang bising dan padat. Bagusnya, hal ini tak akan Anda temukan saat Lebaran. Pada masa mudik, Jakarta akan menjadi salah satu kota yang sepi dan lebih bisa dinikmati bersama keluarga.
Dengan sepinya kondisi jalan ini, Anda bisa memanfaatkannya untuk berkeliling kota dan bersilaturahmi dengan saudara yang juga tidak mudik Lebaran kali ini. Jika pada hari biasa Anda malas berkunjung ke rumah saudara karena lamanya waktu perjalanan yang harus ditempuh, saat Lebaran Anda tak lagi punya alasan untuk tak berkunjung karena jalanan sepi dan perjalanan Anda ke rumah saudara akan memakan waktu yang jauh lebih singkat.
2. Satu-satunya momen Jakarta bebas dari asap polusi
Lalu-lalang orang berjalan memakai masker penutup hidung dan mulut sudah menjadi pemandangan yang biasa terlihat di Jakarta. Hal ini tentu saja tak mengherankan, mengingat Jakarta termasuk salah satu kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di Indonesia. Misalnya saja, Jakarta Utara yang dinobatkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai kawasan dengan tingkat polusi udara tertinggi di Indonesia pada tahun 2014.
Berdasarkan laporan Dinas Perhubungan Jakarta pada Lebaran 2014 lalu, lebih dari 4,2 juta pemudik asal Jakarta meninggalkan ibu kota untuk Lebaran di kampung halaman. Hal ini berdampak pada berkurangnya kemacetan yang tak bisa dihindari di Jakarta setiap harinya.
Tetap berada di Jakarta selama masa Lebaran menjadi momen yang layak disyukuri. Anda dan keluarga bisa menikmati jalanan yang sepi tanpa kemacetan dan polusi udara.
3. Uang jatah tiket mudik bisa digunakan untuk wisata kuliner keliling kota
Mungkin Anda masuk dalam kelompok gagal mudik yang disebabkan oleh suatu hal. Jika sebelumnya Anda sudah menyiapkan uang untuk membeli tiket mudik ke kampung halaman, namun gagal pulang, jangan bersedih. Uang jatah tiket masih bisa digunakan untuk menyenangkan diri sendiri dan keluarga.
Jalanan Jakarta yang bebas macet membuat waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain yang biasanya butuh waktu berjam-jam, sekarang berubah menjadi hitungan menit saja. Tentunya ini menjadi kesempatan tepat untuk berwisata kuliner keliling kota. Anda tak perlu menghabiskan banyak waktu di jalan dan bisa bersantai menikmati sajian lezat bersama keluarga.
4. Bisa manjakan diri dengan menginap di hotel saat masa libur Lebaran
Jakarta dan kesibukan warganya bisa jadi membuat Anda merasa terus diburu waktu dan lupa bagaimana cara bersantai serta menikmati hidup. Manfaatkan momen Lebaran ini untuk melakukan sesuatu yang tak bisa Anda lakukan di hari biasa.
Kota yang sehari-harinya tertutup kemacetan dan kesibukan ini ternyata masih menyimpan hal-hal menyenangkan, lho. Tak ada salahnya menyisihkan waktu satu-dua hari untuk menjadi turis di Jakarta. Kemasi barang Anda dan menginap saja di hotel. Nikmati layanan eksklusif di hotel seperti spa dan massage untuk memanjakan tubuh Anda.
Bukankah tarif hotel berbintang bisa menguras kantong? Tidak, jika Anda cerdik melihat peluang. Momen Lebaran dijadikan ajang bersaing oleh online travel agent (OTA) untuk menarik perhatian konsumen dengan berlimpahnya promo.
Terjebak di Jakarta saat Lebaran ternyata tak selamanya buruk. Sebaliknya, Anda bisa menikmati sisi lain kota yang langka didapatkan pada hari biasa. ‘Sarang’ kemacetan dan polusi udara yang parah ini pun berubah jadi bersahabat. Selamat jatuh cinta pada Jakarta!