Aperture : Panduan Master DSLR

“Aperture” mengacu ke kelompok bilah mungil yang dipasang ke dalam lensa. Walaupun ukurannya kecil, namun aperture memiliki peran vital dalam ekspresi fotografis.

Mekanisme & Efek Aperture

Mengatur jumlah cahaya yang melintas ke dalam kerangka kamera dan mengontrol keburaman latar belakang

Dipasang ke dalam lensa, aperture adalah komponen penting yang mengatur jumlah cahaya yang mencapai sensor gambar dengan lebar bukaannya. Jumlah cahaya yang besar akan masuk ketika ini terbuka, sementara intensitasnya dikurangi apabila bukaannya menyempit. Kisaran bukaan dirujuk sebagai “aperture value,” dan hubungannya antara nilai ini dan pergerakan aperture diilustrasikan dalam bagan di bawah.

Di samping fungsinya sebagai katup kontrol cahaya, aperture juga dapat digunakan untuk menyesuaikan area yang ada dalam fokus. Ketika aperture terbuka lebar, aperture akan mengisolasi latar depan dari latar belakang yang membuat subjek latar depan menjadi tajam dan subjek latar belakang, buram. Sebaliknya, apabila aperture-nya kecil, ini akan menghadirkan semua subjek latar depan dan latar belakang di dalam fokus. Area di dalam fokus dikenal sebagai “depth of field.”


Aperture Besar

aperture besar

Apabila mengambil bidikan dengan aperture yang terbuka sepenuhnya, area yang berada di dalam fokus menjadi lebih sempit, akibatnya, latar belakang menjadi begitu buram.
Aperture-priority AE (f/1.8, 1/1000 det.)

 

 

__________________________________________

 Hubungan antara Aperture Opening & Aperture Value

aperture kecil

f-number adalah nilai yang mengindikasikan ukuran bukaan yang dibentuk oleh bilah aperture. Semakin sempit bukaannya, f-number semakin besar. Menyesuaikan bukaan ini dirujuk sebagai “opening up the aperture” atau “stopping down the aperture.”

Aperture Kecil

aperture kecilMengambil bidikan dengan aperture kecil akan menghasilkan gambar tajam yang berada di dalam fokus, baik pada latar depan maupun latar belakang.
Aperture-priority AE (f/11, 1/320 det.)

 

 

 


Hati-hati, jangan melakukan stop-down aperture secara berlebihan

Perhatikan, bahwa kualitas gambar bisa memburuk jika aperture tidak digunakan dengan benar. Apabila Anda melakukan terlalu banyak stop down pada aperture, maka akan terjadi “diffraction” (difraksi) yang menghasilkan pantulan yang tidak beraturan di sekeliling bilah aperture. Ini akibat pembukaan sempit yang berlebihan untuk lintasan cahaya. Secara umum, nilai aperture f/8 hingga f/11 sudah cukup, bahkan apabila Anda ingin menghasilkan gambar yang tajam dengan area lebar di dalam fokus, seperti pada foto lanskap.

_________________________________________________________________________

f:8 1Setelah kamera berada di tempatnya yang aman, saya mengambil beberapa bidikan dari posisi yang sama sementara mengubah nilai aperture. Dua foto di sebelah kanan adalah gambar area yang diperbesar dan ditunjukkan oleh bingkai merah. Di sini, Anda dapat melihat bahwa gambar yang diambil pada f/8 muncul lebih tajam dibanding gambar yang diambil pada f/22.

 

f:8 2

f:8 3